Mengapa mesin disebut 4 tak, karena
memang ada 4 langkah. Berikut adalah detail dari setiap proses. Untuk
memudahkannya, maka setting email anda ke HTML sehingga gambar akan terlihat
berurutan. Gambar diambil dari website www.howstuffworks.com/engine.htm. Pada
website ini, gambar terlihat bergerak. Tetapi untuk memudahkan, gambar sengaja
diset per langkah.
1. Intake
Disebut langkah intake karena
langkah pertama adalah menghisap melalui piston dari karburator. Pasokan bahan
bakar tidak cukup hanya dari semprotan karburator. Cara kerjanya adalah sbb.
Piston pertama kali berada di posisi atas (atau disebut Titik Mati Atas). Lalu
piston menghisap bahan bakar yang sudah disetting/dicampur antara bensin dan
udara di karburator. Piston lalu mundur menghisap bahan bakar. Untuk membuka,
diperlukan klep atau valve inlet yang akan membuka pada saat piston
turun/menghisap ke arah bawah.
Gerakan valve atau inlet diatur oleh
camshaft secara mekanis. Yakni, camshaft mengatur besaran bukaan klep dengan
cara menekan tuas klep. Camshaft sendiri digerakan oleh rantai keteng yang
disambungkan antara camshaft ke crankshaft. Untuk detilnya, lihat gambar
berikut.
Perhatikan bahwa A adalah Intake
Valve (klep masuk bahan bakar) dan klep ini ditekan (membuka) karena I
(camshaft) menekan valve A. Dengan demikian, pada saat piston turun, maka A
terbuka sekaligus bahan bakar ditarik masuk ke ruang bakar. A akan menutup
sampai batas tertentu sebelum langkah kedua : kompresi. Rantai keteng tidak
terlihat karena akan sulit digambarkan di atas, tetapi crankshaft (P) terhubung
dengan camshaft (I). Beberapa mobil Eropa seperti Mercedez menggunakan rantai
sebagai penghubung antara crankshaft dan camshaft, tetapi umumnya di mobil
Jepang menggunakan belt yang kita kenal sebagai timing belt.
2. Kompresi
Langkah ini adalah lanjutan
dari langkah di atas. Setelah piston mencapai titik terbawah di tahapan intake,
lalu valve intake tertutup, dan dilakukan proses kompresi. Yakni, bahan bakar
yang sudah ada di ruang bakar dimampatkan. Ruangan sudah tertutup rapat karena
kedua valve (intake dan exhaust) tertutup. Proses ini terus berjalan sampai
langkah berikut yakni meledaknya busi di langkah ke 3.
3. Combustion (Pembakaran)
Tahap berikut adalah busi pada titik
tertentu akan meledak setelah PISTON BERGERAK MENCAPAI TITIK MATI ATAS DAN
MUNDUR BEBERAPA DERAJAT. Jadi, busi tidak meledak pada saat piston di titik
paling atas (disebut titik 0 derajat), tetapi piston mundur dulu, baru meledak.
Hal ini karena untuk menghindari adanya energi yang terbuang sia-sia karena
pada saat piston di titik mati atas, masih ada energi laten (yang tersimpan
akibat dorongan proses kompresi). Jika pada titik 0 derajat busi meledak, bisa
jadi piston mundur tetapi mengengkol crankshaft ke arah belakang (motor mundur
ke belakang, bukan memutar roda ke depan).
Setelah proses pembakaran, maka
piston memiliki energi untuk mendorong crankshaft yang nantinya akan dialirkan
melalui gearbox dan sproket, rantai, dan terakhir ke roda.
4. Exhaust (Pembuangan)
Langkah terakhir ini dilakukan
setelah pembakaran. Piston akibat pembakaran akan terdorong hingga ke titik
yang paling bawah, atau disebut Titik Mati Bawah. Setelah itu, piston akan
mendorong ke depan dan klep exhaust membuka sementara klep intake tertutup.
Oleh karena itu, maka gas buang akan terdorong masuk ke lubang Exhaust Port
(atau kita bilang lubang sambungan ke knalpot). Dengan demikian, maka kita bisa
membuang semua sisa gas buang akibat pembakaran. Dan setelah bersih kembali,
lalu kita akan masuk lagi mengulangi langkah ke 1 lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar