TIM BATARA BAYU IST AKPRIND
Nama Tim : BATARA BAYU
Pembina Tim : Ir.Toto Rusianto, M.T
Ketua Tim : Agung Nugroho
Anggota : Sulistyo Nugroho
Pembina Tim : Ir.Toto Rusianto, M.T
Ketua Tim : Agung Nugroho
Anggota : Sulistyo Nugroho
Samsuhadi Fahmi
Patria
Wijayanto
Aditia Putra Kurniawan
Latar Belakang
Di Denmark, pemerintah tetap mendukung secara kontinu serta tetap
mengawal pengembangan teknologi turbin angin ini.Akibatnya, teknologi dasar
mereka tetap terpelihara dan tidak menghilang. Sehingga pada saat energi angin
kembali menguat diawal 90-an, banyak perusahan yang bergerak dibidang ini mampu
merespon dengan cepat dan hasilnya mereka mampu mendominasi pasar hingga saat
ini. Sebagian besar ladang turbin angin yang terpasang masih di daratan.
Hasil studi yang diadakan hingga akhir tahun 2002, kapasitas total terpasang
untuk turbin angin darat berkisar 24 Giga Watt (GW) dan dipasang lebih
dari 3 tahun terakhir. Lalu instalasi pertahunnya telah mencapai 4 GW. Saat ini
laju rata-rata turbin terpasang secara internasional sudah mendekati 1 MW per
unit. Dengan keberhasilan pengembangan dalam skala yang ekonomis tersebut, saat
ini energi angin sudah mampu bersaing dengan pembangkit listrik lainnya seperti
batubara maupun nuklir untuk daerah dimana banyak potensi
angin. Perkembangan teknologi tenaga angin di Indonesia dirintis oleh
Ridho Hantaro, ST.MT pilot proyek sederhana bertemakan “renewable energy”
hingga memenangkan “Brits Award for Poverty Alleviation 2006″. Proyek ini
adalah pembuatan turbin angin pembangkit listrik di pulau Sapeken, Kabupaten
Sumenep, Jawa Timur. Turbin angin berdiameter rotor 4 meter dengan 6 buah
daun alumunium ini mampu menghasilkan daya hingga 1 KW dengan tiang penopang
setinggi 8 meter.
Salah satu upaya untuk mengatasi krisis energi adalah mengurangi
ketergantungan terhadap sumber energi fosil dengan cara memanfaatkan sumber
energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang dapat digunakan adalah
energi angin. Kebutuhan Energi Listrik di Indonesia khususnya dan di dunia pada
umumnya terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk,
pertumbuhan ekonomi serta pola konsumsi energi yang terus meningkat. Energi
listrik merupakan energi yang sangat penting bagi peradabann manusia baik dalam
kegiatan sehari hari hinggadalam kegiatan industri. Energi listrik tersebut
digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti penerangan dan juga proses proses
yang melibatkan barang-barang elektronik dan mesin industri. Dengan kebutuhan
energi listrik yang besar maka dibutuhkan sumber energi pembangkit listrik yang
mencukupi kebutuhan tersebut. Tentunya dengan tetap menjaga ketersediaan energi
fosil yang diketahui semakin menipis. Mengingat hal tersebut diperlukan suatu
sumber daya terbarui yang keberadaannya tidak terbatas, untuk mendapatkan
kondisi ini diperlukan langkah strategis yang dapat menunjang penyediaan energi
listrik secara optimal dan terjangkau.
Salah Satu upaya mengatasi krisis energi adalah mengurangi
ketergantungan terhadap sumber energi fosil dengan cara memanfaatkan sumber
energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang dapat digunakan adalah
energi yang terdapat pada alam seperti angin. Energi angin dapat dimanfaatkan
pada pembangkit listrik tenaga angin yang merupakan suatu
metode untuk menghasilkan energi listrik dengan cara memutar turbin angin yang
dihubungkan ke generator kemudian hasilnya disimpan dalam elemen penyimpan, dan
untuk menjaga tegangan kaluaran dari generator dibutuhkan pengendali agar
energi listrik yang masuk kedalam baterai optimal.
Energi listrik yang tersimpan dalam baterai akan digunakan untuk
menyalakan beberapa peralatan listrik rumah tangga seperti lampu, televisi dan
beberapa peralatan listrik yang memiliki kapasitas daya yang tidak terlalu
besar. Karena peralatan listrik rumah tangga memiliki kapasitas tegangan arus
bolak balik, maka energi listrik yang disimpan dalam baterai harus diubah
dahulu dari tegangan arus searah menjadi arus bolak balik dengan inverter.
Tujuan
a.
Mengetahui
koefisien daya kincir
b.
Menggunakan kincir
angin poros horizontal untuk pembangkit listrik
c.
Untuk meningkatkan
dan mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam bidang ilmu pengetahuan (IPTEK)
Manfaat
a.
Kincir angin ini dapat digunakan sebagai
salah satu pemanfaatan energi
terbarukan.
b.
Dalam pembuatan skala besar mampu
menghasilkan energi listrik yang besar dan dapat di terapkan di masyarakat.
Desain
Horizontal Axis Wind Turbine
Turbin angin dengan sumbu horizontal mempunyai sudu yang berputar
dalam bidang vertikal seperti halnya propeler pesawat terbang. Turbin angin
biasanya mempunyai sudu dengan bentuk irisan melintang khusus di mana aliran
udara pada salah satu sisinya dapat bergerak lebih cepat dari aliran udara di
sisi yang lain ketika angin melewatinya. Fenomena ini menimbulkan daerah
tekanan rendah pada belakang sudu dan daerah tekanan tinggi di depan sudu.
Perbedaan tekanan ini membentuk gaya yang menyebabkan sudu berputar.
Sistem Turbin Angin Sumbu Horizontal
Desain Blade & Design Dudukan Generator
Data atau dimensi dari baling-baling SKEA adalah sebagai
berikut :
1. Tipe blade (sudu) : Airfoil
NACA GM 15 Smoothed
2. Bahan blade : Fiberglass
(Komposit)
3. Panjang blade (sudu) : 124 cm
4. Lebar Pangkal Blade : 23 cm
5. Lebar Ujung Blade : 11 cm
6. Diameter rotor :268 cm
7. Sudut helix : 15o
Bahan yang dibutuhkan untu membuat Komponen
Mekanis:
Resin dan Matt sebagai cairan fiberglas
Pollyfoam Sebagai cetakan Pola Blade
Plat sebagai dudukan generator
Tower Triangle sebagai Tiang penyangga
Pasir dan semen sebagai pondasi, dll
Elektronik:
Generator Sebagai penghasil daya
Inverter untuk mengubah arus
Baterai / Accu sbg peyimpan energi
Lampu sbg beban
Transistor sbg Pengaman tegangan ,dll
Proses Pembuatan
Blade (Sudu)
a. Tinjauan Pustaka
b. Mendisain Blade
c. Pembuatan Pola Blade dari Pollyfoam
d. Pembuatan cetakan (pola belah)
e. Mempersiapkan materian
f. Membuat adonan
fiberglass
g. Penuangan adonan dalam cetakan
h. Pembekuan
i.
Pembukaan cetakan
j.
Finishing (pengamplasan dan pengecetan)
k. Pembuatan lubang baut dudukan blade
l.
Uji coba di lapangan
Generator
a.Tinjauan
Pustaka
b. Pemilihan
Generator
c. Perhitungan
Rotor dan Stator
d. Magnit
Permanen
e. Disain Fisik
f. Pembuatan
Generator
g. Uji Coba
Tower
a. Tinjauan pustaka
b. Pemilihan Jenis Tower
c. Pemilihan Material Tower
d. Perhitungan Statika Struktur
e. Pengelasan
f. Uji Coba
Prinsip Kerja
Turbin angin mengkasilkan daya mekanis dari putaran blade di couple ke
generator untuk kemudian di ubah menjadi energi listrik melalui inverter dan
serangkaian komponek elektronis , kemudian data yang masuk akan di tampilkan
pada DC Energi meter / Data Logger, dan yang akan muncul pada data logger adalah, Tegangan , Arus, Daya, dan energi
yang dihasilkan.
Hasil yang dicapai
Turbin Angin Tim Batara Bayu IST AKPRIND mampu menghasilkan daya sampai 200
Wh dalam waktu 4 hari, Karena mengalami kendala Bladenya patah jadi membutuhkan
waktu perbaikan sampai dua hari, jadi waktu optimal yang terpakai untuk
menghasilkan energi adalah 2 hari.
Dokumntasi Kegiatan
Dokumntasi Kegiatan